Senin, 07 Maret 2011

SIAP MENGHADAPI KEHILANGAN

   Manusia lahir tidak membawa apa-apa, begitu juga kalau meninggal tanpa membawa apa-apa juga. Kepunyaan atau kepemilikan hanya sementara belaka walau kita dapatkan dengan cucuran keringat, banting tulang tetapi apabila Tuhan menghendaki maka apapun bisa terjadi. Harta, Jabatan, Keluarga semua itu hanya titipan belaka untuk cobaan kita, apakah kita mampu melewatinya?. Manusia diciptakan Tuhan hanya untuk Menghamba dan beribadah kepada-Nya.
   Kehilangan merupakan sesuatu yang tidak kita inginkan, akan tetapi bagaimana kita mampu menghadapi kehilangan tersebut sesuai yang diamanahkan Tuhan. Karena kehilangan juga merupakan cobaan bagi kita, itu suatu pertanda bahwa kita masih diperhatikan oleh Tuhan. Ada saatnya bertemu dan ada saatnya berpisah, begitu juga Makhluk  tiada yang kekal abadi di alam semesta ini kecuali sang Pencipta.
   Legowo (dalam bahasa Jawa ) atau besar hati dalam menghadapi kehilangan. Semua patut dilakukan (ikhtiar) demi menghindari kehilangan, tetapi setelah itu kita pasarah kepada Pencipta. Sikap-sikap seperti itulah yang menjadikan hati kita damai, tentram seolah-olah tiada yang kita fikirkan. Sulit rasanya kalau kita sebagai manusia biasa yang masih cinta Dunia untuk menghadapi Kehilangan. Seakan-akan kita adalah manusia paling menderita di Dunia. Justru dengan perasaan tersebut membuat kita jauh dari Tuhan karena Tuhan kita anggap "Tidak Adil" dan fikiran yang terlalu menyesali menjadikan kita manusia yang tidak "MAJU" karena kita masih melihat ke belakang dalam kehidupan kita. Carilah Akherat Mu seakan-akan engkau Mati esok Hari dan carilah Duniamu Seakan-akan engkau hidup seribu tahun lagi, kata-kata tersebut bisa dijadikan Motivasi untuk bersikap Optimis baik di dunia maupun untuk bekal kita di kehidupan kelak.
     Manusia Indonesia bisa dijadikan contoh bagi bangsa Lain di dunia dengan catatan tidak menghilangkan sikap-sikap yang sudah menjadi budaya dari nenek moyang kita. Legowo salah satu contoh dari sikap-sikap dan saya yakin di daerah lain pun di Indonesia juga mengenal sikap Legowo walau dengan bahasa yang berbeda. Mari kita lestarikan sikap-sikap yang telah diajarkan oleh orang tua dan agama kita masing-masing.  






Kamis, 03 Maret 2011

NASONALISME

    Nasionalisme adalah sebuah paham cinta tanah air yang harus dipunyai oleh setiap Warga Negara di setiap Negara di belahan dunia manapun. Penting artinya untuk kemajuan bangsa itu sendiri, karena disetiap warganya lebih mementingkan kepentingan bangsa daripada kepentingannya pribadi maupun golongan. Nasionalisme dapat terbentuk dengan semangat kebersamaan penuh toleransi yang dijunjung tinggi.
    Nasionalisme juga tidak baik apabila berubah menjadi chauvinisme maupun ultra Nasionalis ( Nasioalisme sempit ) yang menganggap bangsanya adalah bangsa terbaik daripada bangsa-bangsa yang lain di dunia.Sejarah telah membuktikan bahwa pemimpin-pemimpin yang menganut paham Nasionalisme sempit akan runtuh dengan sendirinya. Radikalisme juga akibat dari pemahaman Nasionalisme sempit. Perang dunia merupakan bentuk Radikalisme manusia yang tidak mengindahkan perbedaan dan merendahkan bangsa lain dengan bentuk penjajahan.Vini, Vidi, Vici merupakan platform yang masih dipakai manusia sampai sekarang yang digunakan untuk semangat hidup, tetapi tidak untuk mendzolimi orang lain dalam bentuk kekerasan ataupun penjajahan.
   Nasionalisme era sekarang terutama bagi bangsa Indonesia merupakan pemahaman yang sangat langka di tengah krisis Moral, Kepercayaan, Kepemimpinan. Bagai Air di tengah padang pasir yang menjadi FATAMORGANA atau ketidak mungkinan di tengah masyarakat yang dibilang "MODERN". Kepentingan Pribadi atau Golongan lebih diutamakan daripada kepentingan UMUM, rasa Toleransi telah pupus, Gotong-Royong yang merupakan Budaya Asli Indonesia telah pudar. Kita sangat prihatin dan malu kepada Bapak Pendiri Bangsa yang dengan Jiwa dan Raga merebut Kemerdekaan dan mempertahankannya dari Penjajah. Nasionalisme Pendahulu kita yang berkobar-kobar sekarang telah hampir mati karena telah disiram dengan air Individualisme. 
   Venomena krisis Nasionalisme ini dapat diredam dengan suritauladan dari Pemimpin Bangsa, akan tetapi Pemimpin sekarang ini juga krisis keteladanan. Mereka sibuk menumpuk harta, mempertahankan jabatan, lebih parah lagi koleksi istri. Ini menjadi koreksi bagi kita semua dan sikap kehati-hatian kita untuk memilih pemimpin masa depan dengan bijak dan menolak calon pemimpin yang tidak pantas. Tetapi kita jangan pesimis masih ada hari esok. Keturunan kita bisa kita didik dengan jiwa Nasionalisme dengan harapan Sekarang lebih baik dari hari kemarin dan besok lebih baik dari sekarang. Dengan Nama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang kita rubah diri kita dari individualisme menjadi Nasionalisme.



Rabu, 02 Maret 2011

BERFIKIR POSITIF

    Di dalam kehidupan bermasyarakat kita tentunya saling berhubungan, gesekan-gesekan pemikiran setiap kali mewarnai kehidupan kita. Evaluasi diri penting artinya untuk meredam gesekan tersebut. Salah satu evaluasi diri yaitu tetap berfikir posif tentang apa yang terjadi di sekeliling kita.
    Berfikir positif dapat dilakukan dengan banyak mendengar, dimasukkan di hati, diproses dalam fikiran dan yang terakhir diwujudkan dalam perbuatan. Tuhan menciptakan dua tangan, dua kaki, dua telingga, dua mata tetapi satu mulut, hal tersebut tentu ada makna nya, dan makna tersebut kurang lebihnya supaya kita banyak mendengar, banyak melihat, banyak bekerja tetapi sedikit bicara. Berbicara tentu saja sangat penting untuk menjalin hubungan antar sesama manusia. Kita ingat "MULUT MU HARIMAU MU" tentu saja kita harus berhati-hati dalam mengeluarkan kata-kata dan tidak sembarangan mengucap.
   Tuhan senang dengan orang berfikir positif karena para utusan-Nya juga orang-orang yang berfikir positif. Di Agama manapun tidak mengajarkan orang untuk berprasangka buruk karena hal tersebut dapat merusak hubungan antar sesama manusia yang akhirnya timbul FITNAH. 
   Fitnah lebih kejam daripada membunuh, karena fitnah sama saja membunuh karakter seseorang dan membuat orang lain bersifat SKEPTIS. Berfikir Positif dapat menangkal FITNAH karena Fikiran Positif selalu diikuti dengan Fakta yang ada dan tidak Mengarang.
    Andai saja Pemimpin kita bisa berfikir Positif tentu saja bangsa Indonesia bisa Maju menyaingi bangsa-bangsa yang lain. Berfikir positif berawal dari diri kita sendiri baru keluarga, lingkungan dan Insya Allah Bangsa Indonesia agar dapat menjadi bangsa Madani....AMIN.

ARTI SEDEKAH

"Dan ALLAH senantiasa memberi pertolongan kepada hamba Nya 
Selama ia menolong saudaranya” 
(HR Muslim)

   Sebagai manusia kita tidak bisa hidup sendiri, oleh karena itu kita disebut "Makhluk Sosial". Sendi-sendi kehidupan dalam tatanan masyarakat yang beradab telah diatur oleh peraturan baik yang tertulis (Undang-undang) maupun tidak tertulis (Norma). Undang-undang / landasan Hukum lainnya tertera jelas hak dan kewajiban seseorang/badan hukum serta sangsi yang diberikan apabila melanggarnya. Sedangkan Norma mengandung hak dan kewajiban tetapi mempunyai sangsi yang tidak mengikat atau sangsi MORAL saja tergantung dari kesepakatan diantara Masyarakat itu sendiri.
   Untuk itu tolong-menolong sangat dianjurkan baik di hukum tertulis (Undang-Undang) maupun tidak tertulis (Norma). Terlebih Norma Agama telah dianjurkan bagi pemeluk-pemeluknya untuk saling menolong. Tolong menolonglah dalam Kebaikan dan Taqwa tetapi jangan Tolong-menolong dalam keburukan. 
   Bentuk tolong-menolong itu diwujudkan dengan sedekah. Implementasi dari Sedekah sendiri sesuai dengan kemampuan dari orang itu sendiri walau hanya dengan doa.  Sedekah memiliki beberapa keutamaan bagi orang yang mengamalkannya.

Pertama, mengundang datangnya rezeki.
Allah SWT berfirman dalam salah satu ayat Alquran bahwa Dia akan membalas setiap kebaikan hamba-hamba-Nya dengan 10 kebaikan. Bahkan, di ayat yang lain dinyatakan 700 kebaikan.Khalifah Ali bin Abi Thalib menyatakan, ''Pancinglah rezeki dengan sedekah.''

Kedua, sedekah dapat menolak bala.
Rasulullah SAW bersabda, ''Bersegeralah bersedekah, sebab yang namanya bala tidak pernah bisa mendahului sedekah.''

Ketiga, sedekah dapat menyembuhkan penyakit.
Rasulullah SAW menganjurkan, ''Obatilah penyakitmu dengan sedekah.''


Keempat, sedekah dapat menunda kematian dan memperpanjang umur.
Kata Rasulullah SAW, ''Perbanyaklah sedekah. Sebab, sedekah bisa memanjangkan umur.''
 

CONTOH PERILAKU RASULULLAH

Alkisah, hiduplah Di sudut pasar Madinah Al-Munawarah seorang pengemis Yahudi buta hari demi ia lalui dengan selalu berkata "Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya".

Setiap pagi Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawa makanan, dan tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapi makanan yang dibawanya kepada pengemis itu walaupun pengemis itu selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad. Rasulullah SAW melakukannya hingga menjelang Beliau SAW wafat. Setelah kewafatan Rasulullah tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu.

Suatu hari Abubakar r.a berkunjung ke rumah anaknya Aisyah r.ha. Beliau bertanya kepada anaknya, "anakku adakah sunnah kekasihku yang belum aku kerjakan", Aisyah r.ha menjawab pertanyaan ayahnya, "Wahai ayah engkau adalah seorang ahli sunnah hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayah lakukan kecuali satu sunnah saja". "Apakah Itu?",tanya Abubakar r.a. Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada di sana", kata Aisyah r.ha.



Ke esokan harinya Abubakar r.a. pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikannya kepada pengemis itu. Abubakar r.a mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan itu kepada nya. Ketika Abubakar r.a. mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak, "siapakah kamu ?". Abubakar r.a menjawab, "aku orang yang biasa". "Bukan !, engkau bukan orang yang biasa mendatangiku", jawab si pengemis buta itu. Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut dengan mulutnya setelah itu ia berikan pada ku dengan mulutnya sendiri", pengemis itu melanjutkan perkataannya.

Abubakar r.a. tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, aku memang bukan orang yang biasa datang pada mu, aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW. Setelah pengemis itu mendengar cerita Abubakar r.a. ia pun menangis dan kemudian berkata, benarkah demikian?, selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia.... Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat dihadapan Abubakar r.a.

Dari kisah diatas kita dapat ketahui betapa mulianya sifat nabi Muhammad yang suka menolong sekalipun kepada pengemis yahudi yang selalu menghinanya. Beliau tidak marah malah sebaliknya beliau menunjukkan kecintaannya kepada orang yang membencinya. Semoga ini kisah ini bisa menjadi teladan untuk kita berbuat baik kepada siapapun sekalipun kepada orang yang membenci kita.